Anggota DPR RI Hj Tina Nur Alam menyerahkan bantuan dua unit mobil kepada takmir masjid Al Alam Kendari, baru-baru ini.

KENDARI (SULTRAAKTUAL.COM) – Anggota DPR RI Hj Tina Nur Alam menyerahkan bantuan dua unit mobil kepada takmir masjid Al Alam Kendari, Kamis (28/3). Satu unit mobil ambulance atau mobil jenazah dan satu unit mobil operasional.

Kata dia, bantuan tersebut sebagai wujud perhatian pada masjid Al Alam sebagai destinasi wisata religi yang banyak diminati. Baik untuk masyarakat Sulawesi Tenggara maupun bagi masyarakat luar Sulawesi Tenggara.

Masjid Al Alam yang telah menjadi masjid kebanggaan masyarakat Sulawesi Tenggara dan menjadi ikon daerah, lanjut Tina, mesti terus menunjukkan pelayanan yang optimal bagi jamaah sebagai upaya memakmurkan masjid.

“Sehingga pelayanan masjid ini akan semakin maksimal dan semakin dekat dengan masyarakat. Misalnya mobil ambulance, siapa saja (masyarakat) bisa pakai, gratis. Tinggal dikoordinasikan dengan pengurus masjid,”  kata Anggota Komisi X DPR RI itu.

Harapannya, akan membantu masyarakat yang membutuhkan kendaraan, baik untuk kegiatan medis maupun untuk kendaraan jenazah secara cuma-cuma.

Begitu pun dengan kendaraan operasional. Menurut legislator NasDem dua periode itu, bisa dijadikan sebagai kendaraan bagi pengelola masjid selama menjalankan aktivitas mengurus kelancaran aktivitas ibadah jamaah.

Ditambah dengan banyaknya aktivitas yang dilaksanakan di masjid ini, seperti taklim, safari dakwah, seminar agama, kajian, ataupun akad pernikahan.

“Semoga memudahkan takmir masjid untuk operasional. Yang paling penting dibutuhkan jamaah adalah pelayanan yang baik dan kenyamanan beribadah,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Tina Nur Alam juga mengajak masyarakat untuk terus memakmurkan masjid Al Alam dengan melaksanakan salat wajib lima waktu maupun salat sunnah. Yang tak kalah penting diimbau untuk menjaga kebersihan masjid agar pengunjung luar dapat mendapat kesan yang baik ketika berkunjung.

Masjid Al Alam mulai dibangun tepat di tengah laut pada tahun 2010 atas gagasan gubernur Sultra H Nur Alam kala itu. Masjid tersebut dibuat menyerupai gedung Burj Al Arab di Dubai. Interiornya juga sebagian mirip Masjid Nabawi di Madinah.

Masjid ini akhirnya dapat digunakan masyarakat untuk beribadah pada tahun 2018. Seiring berjalannya waktu, masjid ini semakin menasional karena keunikannya dan banyak dikunjungi jamaah dan wisatawan. (SAC)