Bupati Konawe Selatan (Konsel), H Surunuddin Dangga ST MM didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Hj ST Chadidjah S.Sos M.Si didampingi Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat menggelar jumpa pers, Rabu (17/1/2024).
KONSEL (SULTRAAKTUAL.COM) – Tahun ke delapan kepemimpinan Bupati Konawe Selatan (Konsel), H Surunuddin Dangga ST MM sebagai bupati menorehkan pembangunan yang signifikan di Kabupaten Konawe Selatan.
Pembangunan dibawah komandonya menargetkan realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun terakhir.
Hal itu terungkap saat Konferensi Pers, Bupati Konawe Selatan, H Surunuddin Dangga ST MM didampingi Sekda, Hj ST Chadidjah S.Sos M.Si bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kepada awak media di Konsel.
Dari segi infrastruktur jalan, Pemerintah Daerah telah menghubungkan dan melakukan pengasapalan ruas jalan sehingga konektivitas antar wilayah terhubung.
“Muaranya membangun konektivitas ini mempermudah akses masyarakat. Utamanya dalam memasarkan hasil-hasil pertanian,” ujar Surunuddin.
Surunuddin mengatakan beberapa target dengan kerja-kerja nyata yang diperlukan seperti penurunan angka kemiskinan. Dimana data angka kemiskinan tahun 2022 di Konsel berada pada angka 11,08 persen.
Surunuddin mengatakan isu-isu nasional seperti inflasi, kemiskinan, maupun stunting menjadi konsen yang mesti dibenahi di tahun 2024.
Begitu pula, kata dia, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di tahun 2024. Pengembangan SDM sangat diperlukan mengingat Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Alhasil berdasarkan penilaian pemerintah pusat, penerapan SPBE di Konawe Selatan berada pada urutan kedua terbaik di Sulawesi Tenggara,” sebutnya.
Orang nomor satu di Konsel ini menuturkan upaya peningkatan pelayanan kesehatan terus dilakukan. Dimana Kabupaten Konawe Selatan telah memiliki 15 Puskesmas dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dari 26 Puskesmas di Konsel.
“Tujuannya bagaimana mendekatkan pelayanan masyarakat agar maksimal. Puskesmas harus BLUD agar pengelolaan bisa mandiri,” paparnya.
Berbagai strategi yang dilakukan di bidang kesehatan, lanjutnya, dengan meningkatkan status akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe Selatan, Surunuddin mengatakan tahun 2023 ada 25 Puskesmas melaksanakan akreditasi FKTP.
“Delapan Puskesmas lulus akreditasi paripurna /bintang 5. 13 terakreditasi utama, 4 terakreditasi madya. Sementara RSUD Konawe Selatan akreditasi paripurna,” paparnya.
Di bidang pendidikan, kata dia, penerpaan belajar siswa dan siswi mengacu pada kurikulum merdeka belajar. Ditunjang dengan tenaga guru penggerak, muda dan memahami Ilmu Telekomunikasi (IT).
“Harapan kita di bidang pendidikan dengan berbagai program yang ada dapat menaikkan angka partisipasi dan SDM anak didik,” harap Surunuddin.
Sementara sektor, pertumbuhan ekonomi Konawe Selatan, lanjutnya, murni berasal dari ekonomi makro dan kemasyarakatan.
“Ekonomi kemasyarakatan didorong dari sektor pertanian. Pemerintah daerah menyediakan Rice Milling Unit (RMU) agar menjaga harga hasil pertanian masyarakat tetap stabil,” ujar Surunuddin.
Sejauh ini, kata Surunuddin, di sektor pertanian dan perikanan, Kabupaten Konawe Selatan sebagai daerah penyuplai kebutuhan hasil-hasil pertanian di Sulawesi Tenggara utamanya Kota Kendari.
“Di bidang inflasi kita selalu menjaga, malah disetiap senin di absen. Kita menjaga stabilitas harga daging, beras maupun komoditi lainnya. Sehingga petani kota tetap berproduksi dengan kewajaran harga,” ungkap Surunuddin.
Pemenuhan hak-hak pegawai, Surunuddin menjamin dalam dua tahun ini untuk membayar hak pegawai tidak lagi menunggu droping dana pusat. Demikian pula desa.
“Tidak ada lagi yang tertunda. Hal ini bisa dilaksanakan berkat isntrumen SPBE. Meskipun bulan tidak ada uang dari pusat kita masih bisa bayar. Tunjangan-tunjangan pegawai kita siapkan. Momentum sebagai bagian bahwa sistem keuangan di Konsel, sehat, terjaga dan surplus,” paparnya.
Di akhir kesempatan itu, Surunuddin mengaku membangun daerah dan SDM tidak bisa sendiri. Diperlukan edukasi dan pemahaman bersama.
Dia berpesan kepada para OPD agar jangan anti kritik.
“Jangan anti kritik, kalau ada kekurangan kita berterima kasih. Tugas kita bekerja dan bekerja sesuai tujuan dan arah pembangunan baik daerah maupun skala nasional,” jelasnya.
Selain dihadiri sekda, Konferensi Pers yang digelar bupati dia periode ini, juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Konsel, Sajuddin Idris, Kadis DPM-PTSP yang juga Plt Kadis Kominfo, I Putu Darta, Kadis Kesehatan, dr Boni Lambang Pramana, Kepala BKAD H Nisbanurrahim, Kadisperindag, Saribana dan Kadis PK Konsel, Erwan Supla Yuda. (RED/SAC)