KENDARI (SULTRAAKTUAL.COM) – Sejak berdiri tahun 2017 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rawa Aopa yang terlet di Kabupaten Konawe Selatan akhirnya menelurkan alumni.
Hal itu ditandai dengan gelaran wisuda bagi 165 mahasiswa dan mahasiswinya di Hotel Kubra Kendari, Sabtu (12/3) yang dihadiri oleh Wakil Bupati Konawe Selatan, Rasyid S.Sos M.Si, Kordinator Perguruan Tinggi Islam Wilayah VIII Sulawesi-Muluku-Papua, Prof Hamdan Juhanis P.hd, unsur pemerintah daerah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Burahim, dan DR Agianto SE M.Ap dan segenap unsur pengurus yayasan perguruan tinggi.
Ketua Yayasan STAI Rawa Aopa, Al Asri S.Pdi M.Si menuturkan wisuda kali pertama merupakan langkah awal STAI Rawa Aopa dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Kita berharap alumni dapat memperkokoh SDM yang handal dan berperan aktif di masyarakat khususnya di bidang keagamaan,” ujarnya.
Kedepan, tambah dia, STAI akan membuka beberapa jurusan seperti ilmu hukum, sosial dan ekonomi.
Senada dengan itu, Wakil Ketua STAI Rawa Aopa, Samsu SP M.Si, mengatakan wisuda 165 orang mahasiswa merupakan wisuda pertama. Terdiri dari jurusan pendidikan agama islam sebanyak 95 orang, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 51 orang dan guru Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 19 orang.
“Tercatat jumlah mahasiswa STAI Rawa Aopa kurang lebih 700 mahasiswa dari berbagai kabupaten yang ada di Sultra,” terangnya.
Samsu berharap mahasiswa yang telah wisuda mampu mengimplementasikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat dan menjaga nama baik almamater.
“Selaku pengelola STAI Rawa Aopa kami berharap Pemda Konsel dan Provinsi Sultra sama-sama memajukan perguruan tinggi ini utamanya dalam meningkatkan sarana prasarana, pembinaan dalam pengembangan perguruan tinggi ini,” ujar Samsu.
Sejauh ini, kata Samsu, animo mahasiswa untuk mendaftar tahun ke tahun semakin meningkat.
Dikatakannya, Perguruan Tinggi STAI telah terakreditasi. “Ini adalah peluang untuk bergabung untuk membentuk SDM handal dibidang keagaamaan. Sebab, sekolah tinggi ini ditunjang dengan tenaga dosen yang telah kompeten,” ujarnya.
Wakil Bupati Konawe Selatan, Rasyid S.Sos M.Si mengatakan alumni STAI yang telah lulus merupakan cikal bakal perguruan tinggi ini untuk eksis dalam peningkatan SDM di Konawe Selatan dan umumnya di Sulawesi Tenggara.
“Pendidikan lebih penting. Dalam menuntut ilmu itu tak kenal usia. Ini adalah sejarah STAI Rawa Aopa perlu dicatat. Selaku pemerintah daerah dan pribadi alumni jangan berhenti mengenyam pendidikan dan terus berkarya ditengah-tengah masyarakat dengan implementasikan ilmu yang telah diperoleh. Kami bupati tidak bisa membangun Konsel kalau hanya kami berdua. Perlu sumbangsih pikiran dari para intelektual,” ujar Rasyid.
Dia berharap ilmu yang kita dapatkan mampu disebarluaskan kepada masyarakat. “Seperti filosofi air menebar kebaikan. Ilmu yang kita dapatkan akan bernilai bahkan bisa sebagai amal jariyah. Konsel kekurangan guru pendidikan agama Islam. Universitas yang ada di Konsel seperti STAI Rawa Aopa sebagai dasar untuk mengentaskan kekurangan itu,” terang Rasyid.
Rasyid menambahkan STAI Rawa Aopa diharapkan sejajar dengan universitas yang ada di Sultra dan diluar Sultra dalam mewujudkan karakter agama ditengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, Kordinator Perguruan Tinggi Islam Wilayah VIII Sulawesi-Muluku-Papua, Prof Hamdan Juhanis P.hd, menilai wisuda kali ini adalah sebuah pencapaian bagi STAI Rawa Aopa.
“Jangan dinodai keberadaan saudara sebagai kaum terdidik. Selaku Rektor UIN saya berharap alumni mampu memberi dampak dalam membesarkan STAI Rawa Aopa dan menebarkan kebaikan. Tak lepas penguatan eksistensi diri bagi para sarjana sebagai kaum terdidik,” ujarnya.
Alumni kata dia, mampu menjadi katalisator atau penggerak perubahan dan menjadi agen of change. Bukan menjadi korban dari perubahan.
“Sebagai sarjana ilmu pendidikan Islam perlu diperkuat literasi keagamaan. Utamanya pemahaman agama Islam. Literasi keagamaan menjadi identitas dan sebagai wadah aktualisasi kita,” pesannya. (RED/SAC)