Proses transaksi antara penjual dan pembeli beras di pasar Matakidi.
MUBAR (SULTRAAKTUAL.COM) – Harga beras di Kabupaten Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melonjak.
Kini, harga salah satu bahan pokok tersebut mencapai Rp 800 ribu per karung.
Wa Ode Apa (60) penjual beras dari Desa Wuna mengaku tidak tahu menahu penyebab naiknya harga beras. Beras yang ia jual berasal dari Kota Kendari dengan harga pengambilan Rp 760 per karung.
“Harga beras 800 per karung, kita ambil di kendari 760. Stok saya masih ada sekitar 50 karung kita jual empat hari habishabis,” ungkapnya saat ditemui di pasar Matakidi. Senin, (26/2/2024).
Mahalnya harga beras kata Wa Ode Apa bukan karena kekurangan stok mengingat, ketika berasnya habis maka ia tinggal menghubungi penjual beras dan dikirim melalui kapal malam.
“Stok tidak ada masalah. Kalau habis langsung saya telepon dan dikirimkan melalui kapal malam,” bebernya
Sementara itu, Wa Ode Kaake salah satu pembeli beras mengaku khawatir dengan kondisi harga beras kali ini. Sebab, dalam satu minggu kenaikannya mencapai Rp100 hingga Rp120 ribu per karung.
“Minggu lalu saya beli Rp680 per karung, sekarang sudah Rp800 ribu,” katanya
Apalagi kata penjual ayam dari Desa Kampobalano itu, menjelang Bulan Suci Ramadhan harga beras bisa mencapai Rp 1 juta per karung.
“Masih akan naik lagi harganya ini, jadi kalian beli mi,” sambungnya
Dirinya pun berharap agar Pemerintah Daerah kembali melakukan subsidi seperti tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahan disubsidi lagi ini harga, supaya tidak kesulitan lagi kasian,” pintanya
Ia mengaku, selama tahun 2024 belum ada lagi subsidi, padahal sebelum pergantian bupati pihaknya sudah didata untuk kembali diberikan beras subsidi.
Ia berharap semoga kedepannya harga beras kembali stabistabil seperti harga normal, diatasi secepatnya apakah disubsidi atau seperti apa yang penting harganya kembali normal apalagi menjelang ramadhan.
“Ya allah kenapa harga melonjak begini bhelaa, kita disiksa betul jadi warga,” pungkasnya. (SAC)
Laporan: Hasan Jufri